SELONG | Fakultas Bahasa, Seni, dan Humaniora (FBSH) Universitas Hamzanwadi pada tanggal 4 September 2025 secara resmi melepas 234 mahasiswa untuk mengikuti program Asistensi Mengajar (AM) dan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Bina Desa. Kegiatan ini mengangkat tema “Pemberdayaan Literasi, Budaya, dan Pariwisata Berdampak untuk Desa” yang sekaligus menjadi landasan konseptual bahwa pengabdian mahasiswa di masyarakat tidak sekadar bersifat seremonial, tetapi memiliki arah yang jelas untuk memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan desa. Program yang berlangsung hingga 25 Desember 2025 ini menjadi ruang aktualisasi bagi mahasiswa untuk menempatkan teori yang diperoleh di bangku kuliah dalam konteks kehidupan sosial yang sesungguhnya.
Peserta kegiatan terdiri atas 234 mahasiswa yang akan melaksanakan KKN Bina Desa dan 150 mahasiswa yang mengikuti Asistensi Mengajar di sekolah-sekolah mitra. Komposisi peserta berasal dari berbagai program studi yang ada di FBSH, yakni Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia sebanyak 30 orang, Pendidikan Bahasa Inggris 96 orang, Pendidikan Seni Pertunjukan 24 orang, dan Pariwisata 84 orang. Khusus mahasiswa Program Studi Pariwisata, seluruhnya diarahkan untuk berpartisipasi dalam KKN Bina Desa mengingat relevansi bidang keilmuan mereka dengan pengembangan potensi wisata di desa. Kehadiran mereka diharapkan dapat menyumbang ide kreatif, gagasan inovatif, serta program-program yang menyentuh kebutuhan masyarakat.
Acara pelepasan berlangsung khidmat dengan kehadiran sejumlah tokoh penting, antara lain Assairul Kabir, S.Pt., M.Si. selaku Kepala Bidang Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Teknologi Tepat Guna Dinas PMD Kabupaten Lombok Timur, Dr. Abdullah Muzakkar, M.Si. selaku Wakil Rektor I Universitas Hamzanwadi, Dr. Drs. H. Mohzana, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Bahasa, Seni, dan Humaniora, serta Dr. Baiq Rismarini Nursaly, M.Hum. sebagai Ketua Panitia AM dan KKN Bina Desa 2025. Kehadiran para ketua program studi di lingkungan fakultas turut memperkuat dukungan institusional terhadap penyelenggaraan kegiatan ini.
Dalam laporan panitia, Dr. Baiq Rismarini Nursaly, M.Hum. menegaskan bahwa kegiatan AM dan KKN merupakan wahana strategis untuk melatih mahasiswa menghadapi dinamika sosial dan budaya. Menurutnya, mahasiswa tidak hanya datang membawa program, tetapi juga belajar dari masyarakat, menyerap kearifan lokal, dan menyesuaikan pendekatan agar program yang dijalankan benar-benar relevan dan berdampak. Ia menekankan bahwa tema pemberdayaan literasi, budaya, dan pariwisata memiliki nilai fundamental karena ketiganya saling berhubungan dalam mendorong kemajuan desa.
Dekan FBSH, Dr. Drs. H. Mohzana, M.Pd., menyampaikan bahwa program pengabdian ini sejalan dengan misi fakultas untuk mencetak lulusan yang berdaya saing dan berbudaya santri. Menurutnya, mahasiswa yang turun ke desa adalah representasi dari wajah perguruan tinggi. Mereka diharapkan hadir dengan membawa semangat literasi, melestarikan seni dan budaya, serta mendukung pembangunan pariwisata lokal. Dengan begitu, mahasiswa tidak hanya menjadi pelaksana program, tetapi juga agen perubahan yang mendorong terjadinya perbaikan sosial di tingkat akar rumput.
Sementara itu, Wakil Rektor I Universitas Hamzanwadi, Dr. Abdullah Muzakkar, M.Si., dalam sambutannya secara resmi melepas para peserta dengan penuh harapan. Ia menegaskan bahwa setiap mahasiswa adalah duta universitas yang mengemban misi pengabdian. Oleh karena itu, penting bagi mahasiswa untuk menjaga etika, disiplin, dan profesionalisme selama menjalani program. Menurutnya, pengalaman terjun ke masyarakat akan menjadi bekal berharga, karena di sana mahasiswa akan berhadapan dengan realitas yang kompleks, mulai dari masalah pendidikan, sosial, hingga budaya. Semua itu akan memperkaya pemahaman mahasiswa tentang makna ilmu pengetahuan yang mereka pelajari di kampus.
Dukungan juga datang dari pemerintah daerah melalui pernyataan Assairul Kabir, S.Pt., M.Si. yang memberikan apresiasi atas kontribusi Universitas Hamzanwadi dalam mendukung pembangunan desa. Ia melihat mahasiswa sebagai motor penggerak perubahan yang mampu membantu masyarakat desa meningkatkan literasi, melestarikan budaya lokal, dan mengembangkan potensi pariwisata. Pemerintah daerah, ujarnya, siap bersinergi dengan mahasiswa untuk menciptakan program-program yang selaras dengan arah pembangunan desa. Dengan demikian, kegiatan AM dan KKN Bina Desa dapat memperkuat hubungan antara perguruan tinggi dan pemerintah daerah dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Distribusi lokasi penempatan mahasiswa tahun ini meliputi beberapa wilayah di Kabupaten Lombok Timur. Mahasiswa akan tersebar di Kecamatan Sikur dengan penempatan di Desa Gelora, Desa Kotaraja, Desa Loyok, Desa Sikur, Desa Sikur Barat, dan Desa Tetebatu. Selanjutnya, di Kecamatan Montong Gading mahasiswa akan ditempatkan di Desa Montong Betok, Desa Perian, dan Desa Pesanggrahan. Adapun di Kecamatan Selong, lokasi penempatan mahasiswa berada di Kelurahan Majidi. Wilayah-wilayah tersebut dipandang memiliki potensi literasi, budaya, dan pariwisata yang dapat dikembangkan lebih lanjut melalui sinergi antara mahasiswa dan masyarakat.
Dengan pelepasan ini, Fakultas Bahasa, Seni, dan Humaniora Universitas Hamzanwadi menegaskan kembali komitmennya dalam melahirkan generasi muda yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga memiliki kepedulian sosial yang tinggi. Program Asistensi Mengajar dan KKN Bina Desa diharapkan menjadi wadah untuk menginternalisasi nilai-nilai pengabdian, menumbuhkan kepekaan terhadap problematika masyarakat, serta mengasah kemampuan mahasiswa dalam menciptakan solusi berbasis ilmu pengetahuan. Melalui literasi, pelestarian budaya, dan pengembangan pariwisata berbasis desa, mahasiswa diharapkan mampu memberi dampak positif dan meninggalkan jejak yang bermanfaat bagi masyarakat tempat mereka mengabdi.