SELONG | Program Studi Pariwisata menyelenggarakan Lokakarya Kewirausahaan untuk Dosen Fakultas Bahasa, Seni, dan Humaniora Universitas Hamzanwadi pada Rabu, 6 November 2024. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat kompetensi kewirausahaan dan inovasi bisnis para dosen dalam bidang wirausaha, sekaligus mendukung mereka untuk memberikan pengalaman pembelajaran yang lebih aplikatif kepada mahasiswa.
Lokakarya ini menghadirkan sejumlah pakar kewirausahaan dan praktisi industri pariwisata yang berpengalaman, yakni I Nengah Subarda, S.S., M.Par., Ph.D., (Dekan Fakultas Bisnis dan Pariwisata Universitas Triatma Mulya Bali) dan Qori' Bayyinaturrosy, M.Sc.(Direktur Sunrise Land Lombok). Beberapa topik utama yang dibahas meliputi efektifitas pembelajaran dan pembinaan kewirausahaan bagi mahasiswa dan membentuk pola pikir kewirausahaan pada civitas akademik berbasis dunia usaha. Selain itu, sesi khusus mengenai pengembangan soft skills seperti kepemimpinan, manajemen risiko, dan keterampilan komunikasi juga diberikan agar para dosen mampu menghadapi tantangan industri pariwisata yang semakin dinamis.
Kegiatan ini tidak hanya berfokus pada teori, tetapi juga dilengkapi dengan sesi praktik berupa simulasi bisnis dan studi kasus. Melalui pendekatan praktis ini, peserta diharapkan dapat memahami proses membangun ide bisnis pariwisata dari tahap perencanaan hingga pelaksanaan.
Ketua Program Studi Pariwisata, Muhammad Ramli, S.Pd., M.Pd., menyampaikan bahwa lokakarya ini merupakan langkah penting dalam menguatkan basis kewirausahaan para dosen, yang nantinya dapat ditularkan kepada mahasiswa sebagai bekal menghadapi dunia kerja. "Dengan berkembangnya tren dan permintaan dalam sektor pariwisata, penting bagi kita untuk terus berinovasi dan memiliki wawasan yang luas tentang bisnis pariwisata. Harapannya, ini bisa menumbuhkan ide-ide kreatif serta mencetak calon wirausahawan muda di bidang pariwisata dan bidang lainnya yang siap bersaing secara global," ujarnya.
Lokakarya ini mendapat respon positif dari para peserta yang merasa kegiatan tersebut sangat relevan dengan kebutuhan dunia industri saat ini. Banyak dosen berharap pelatihan serupa dapat rutin diadakan untuk memperbarui pengetahuan serta menambah jejaring dengan pelaku industri pariwisata.
Dengan berakhirnya acara ini, diharapkan para dosen akan lebih siap menjadi agen perubahan dan mentor kewirausahaan yang efektif di lingkungan akademis, sekaligus mendorong terciptanya berbagai inovasi di sektor pariwisata melalui keterampilan dan wawasan yang diperoleh selama lokakarya.